ada seorang teman. aku merasa tidak begitu dekat dengannya. kami kenal karena sama-sama pecinta alam. sama-sama mengikuti ekskul sispala di sekolah masing-masing.
kami pernah terlibat dalam satu kepanitiaan dalam lingkup pecinta alam se-indonesia (TWKM-Mahasiswa se indonesia). sejak itu aku mulai ngobrol dengannya.
sejak saat itu aku kenal dia. kami sering terlibat dalam kegiatan yang sama. mulai dari lomba sampai sekedar kemah keakraban antar sispala.
sejak lulus sma aku meninggalkan dunia pecinta alam. bukan berarti aku tidak cinta alam lagi, hanya saja aku ingin fokus ke kuliahku. kuliah tak sama dengan sma. itulah yang ada dalam pikiranku dulu.
sejak itu pula aku tidak lagi ketemu dia. tidak ada komunikasi. tambah lagi handphone-ku hilang, semua nomor teman semasa sma ku ikut hilang. untunglah aku bisa memperoleh nomorku kembali di grapari, meskipun aku tidak bisa menghubungi mereka, mereka tetap bisa menghubungiku.
beberapa bulan belakangan, dia menghubungiku. dia bilang dia sakit. akibat jatuh waktu spidernet semasa sma dulu mulai parah sekarang. dokter tidak ada yang tau apa nama penyakitnya. bahkan dia sudah sampai berobat ke jakarta dan tetap tidak ada dokter yang bisa menganalisa penyakitnya. dugaannya hanyalah karena jatuh masa sma dulu.
aku tidak akrab dengan dia, itu dari sudut pandangku. tapi sejak dia nelpon dan cerita mengenai keadaannya, dia jadi sering nelpon aku. dan setiap kali itu pula dia minta aku menjenguknya. tapi aku terlalu sibuk dengan duniaku sehingga tidak begitu mengindahkan permintaannya. lagi pula aku baru sekali ke rumahnya dan sekarang sudah lupa. dia pernah memintaku ngajak dua orang temanku lagi sesama pecinta alam. kami bertiga sering terlibat dalam satu kegiatan dengan dia.
terakhir dia menelponku dengan nomor yang berbeda, ujung ceritanya masih sama, dia ingin aku menjenguknya. tapi aku lagi sibuk sekali dengan ppl ku. kubilang akan kuusahakan, tapi akhirnya aku lupa sampai hari ini.
baru saja aku dapat telpon dari nina, juniorku di sispala sma dulu, dan sms dari amel, teman seangkatanku di sispala dulu. mereka berdualah teman yang diinginkannya untuk kuajak menjenguknya. apa yang disampaikan nina dan amel sama. kabar bahwa dia, joy, meninggal tadi sore.
mendengar kabar itu aku jadi ingat semua. aku jadi ingat keinginan joy mendesakku untuk menjenguknya. berkali-kali dia minta, tapi aku tidak begitu menanggapi dengan serius. aku terlalu sibuk dengan duniaku. sekarang joy sudah tiada. menangis juga percuma. menyesal juga tidak ada artinya. tapi tetap saja aku sedih dan sangat menyesal.
aku merasa bersalah. bukan hanya pada diriku, tapi juga pada joy dan orang-orang yang sayang sama joy. padahal dia sangat ingin ketemu, dia ingin bertemu temannya, tapi aku malah mengabaikan, hingga joy pergi tanpa sempat bertemu.
maaf
maaf
maaf
aku sayang joy.. aku kehilangan joy.. aku sedih tidak bisa memenuhi keinginan terakhirnya sebagai temannya..
hari ini aku menyadari satu hal... hanya aku yang menganggap kami tidak berteman dekat, tapi Joy, dia menganggapku sebagai sahabatnya, aku terlambat menyadari. dan jelas aku sudah menyakitinya. seharusnya aku ada ketika dia berjuang dalam sakitnya.
maaf. aku sudah melakukan kesalahan yang luar biasa menyakitkan untukku jalani.
penyesalan yang selama ini tak pernah terbayangkan akan aku rasakan.
ini pertama untukku dan aku akan berusaha agar tak mengulanginya lagi.
joy,
seandainya aku bisa menarik waktu, aku akan mengulangi kembali masa ketika joy nelpon aku, minta aku menjengukknya. seandainya saja bisa, aku akan memperbaiki semua ini. agar tidak ada penyesalan seperti saat ini.
we love you, Joy...
maaf tidak bisa memenuhi keinginan terakhirmu..
kita sahabat. aku menyadari itu hari ini.
sayang terlambat..